HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Para Pejabat Melayat ke Rumah Duka Bunda Iffet, Ibunda Bimbim Slank, untuk Berikan Penghormatan Terakhir

https://x.com/AdibHidayat/

ElangID - Jakarta, 27 April 2025 – Suasana duka menyelimuti markas besar Slank di Jalan Potlot III No. 14, Pancoran, Jakarta Selatan, tempat disemayamkannya jenazah Bunda Iffet Veceha Sidharta, ibunda dari Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim) dan Akhadi Wira Satriaji (Kaka), personel band legendaris Slank. Bunda Iffet meninggal dunia pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 22.42 WIB, di usia 87 tahun setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sejumlah pejabat tinggi negara, musisi, dan penggemar berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dikenal sebagai "Ibu Slankers" ini.

Kehadiran Pejabat Tinggi DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur, Rano Karno, menjadi dua pejabat prominen yang melayat ke rumah duka pada Minggu pagi, 27 April 2025. Rano Karno, yang lebih dikenal sebagai "Bang Doel" dari serial Si Doel Anak Sekolahan, tiba lebih dulu mengenakan pakaian serba hitam dengan mobil Hyundai Palisade. Tak lama berselang, Pramono Anung hadir mengenakan pakaian muslim dan kain sarung, menggunakan mobil Toyota Land Cruiser.
Pramono Anung menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Bunda Iffet, yang dinilainya sebagai sosok luar biasa dalam menyatukan komunitas musik, khususnya penggemar Slank (Slankers) di Jakarta. "Saya sebagai Gubernur Jakarta ikut berduka atas wafatnya Bunda Iffet, yang merupakan bunda bagi semua kaum yang menyukai musik di Jakarta. Beliau lah yang membuat Slank tetap bisa berkarya hingga hari ini," ujar Pramono. Ia juga berpesan agar Slank tetap bersatu sebagai simbol persatuan musisi Indonesia.
Rano Karno, dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan kekagumannya atas jasa Bunda Iffet bagi generasi muda. Ia juga menyampaikan keterkejutannya saat mengetahui bahwa kakek Bimbim, Soemarno Sosroatmodjo, adalah Gubernur DKI Jakarta periode 1960-1964 dan 1965-1966. "Saya tadi ketemu Mas Bimbim, terkejut bahwa kakek beliau ternyata Gubernur pertama Jakarta. Ternyata Bimbim dan keluarganya adalah bagian dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ungkap Rano. Ia juga menyebutkan bahwa Bunda Iffet adalah menantu Soemarno, menikah dengan putranya, Sidharta Manghoeroedin Soemarno, pada 8 Januari 1961.
Rano menegaskan keinginannya untuk melihat wajah Bunda Iffet untuk terakhir kalinya sebelum prosesi penutupan jenazah. "Semoga almarhumah diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," doanya.
Kehadiran Tokoh Lain dan Suasana Rumah Duka
Selain pejabat DKI Jakarta, mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga hadir untuk melayat. Ganjar mengenang Bunda Iffet sebagai sosok penuh semangat yang selalu menginspirasi anak muda, termasuk Slankers. "Saya ingat betul beberapa kali bertemu, beliau selalu memberikan semangat. Cerminan seorang ibu yang mencintai anaknya," ujar Ganjar. Ia juga menyebut kedekatan pribadinya dengan Bunda Iffet, termasuk momen saat almarhumah memberikan suvenir untuk istrinya.
Rumah duka di markas Slank dipenuhi pelayat sejak pagi hari, termasuk kerabat, musisi, dan Slankers dari berbagai daerah. Karangan bunga ucapan duka cita dari tokoh ternama menghiasi halaman depan, seperti dari Pramono Anung, Melly Goeslaw, Gigi Band, Atta Halilintar, dan lainnya. Musisi seperti Armand Maulana (vokalis Gigi) dan Anang Hermansyah juga terlihat hadir, turut mengiringi prosesi pemakaman.
Prosesi di rumah duka berlangsung khidmat. Pagi hari, jenazah Bunda Iffet ditutup dengan kain kafan hingga pukul 10.30 WIB. Shalat jenazah khusus keluarga digelar pada pukul 11.00 WIB, diikuti shalat jenazah umum setelah shalat Dzuhur pukul 12.10 WIB di Masjid Al Hidayah, Jalan Potlot III.
Prosesi Pemakaman di TPU Karet Bivak
Jenazah Bunda Iffet dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Minggu, 27 April 2025, sekitar pukul 12.40 WIB. Ratusan pelayat, termasuk keluarga, Slankers, dan musisi, mengantarkan almarhumah ke peristirahatan terakhir di blok AA1 blad 042, tempat yang sama dengan makam suaminya. Bimbim dan Kaka Slank turut mengantar dan melemparkan tanah ke liang lahat, menunjukkan ketegaran di tengah duka mendalam.
Kaka, dalam sambutannya di pemakaman, mengenang peran besar Bunda Iffet dalam perjalanan Slank. "Bunda selalu ada di hati kita semua. Kekeras kepalaan bunda yang kekeuh untuk memperjuangkan Slank bisa sembuh dan tempat berguna buat dunia," ujarnya, merujuk pada dedikasi Bunda Iffet dalam membantu Slank lepas dari jeratan narkoba di era 1990-an.
Peran Bunda Iffet dalam Kehidupan Slank
Bunda Iffet, yang memiliki nama lengkap Iffet Veceha binti Abdul Azis St. Besar, dikenal bukan hanya sebagai ibunda Bimbim dan Kaka, tetapi juga sebagai manajer, pembimbing, dan pelindung bagi seluruh personel Slank. Ia memainkan peran kunci dalam menyelamatkan band dari keterpurukan akibat narkoba, mendampingi proses detoksifikasi dan rehabilitasi. Dedikasinya menjadikan Slank sebagai salah satu band legendaris Indonesia yang tetap eksis hingga kini.
Sosoknya yang penuh kasih dan kehangatan juga membuatnya dihormati sebagai "ibu" bagi banyak artis muda dan Slankers. "Bunda Iffet adalah contoh nyata dari cinta dan dukungan tanpa syarat. Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi kita semua," ujar seorang musisi yang pernah berkolaborasi dengan Slank.
Ucapan Duka dari Berbagai Kalangan
Kabar duka ini menyebar cepat di media sosial, dengan ucapan belasungkawa mengalir dari musisi, penggemar, dan masyarakat umum. Pemerhati musik Adib Hidayat menulis di akun X-nya, "Duka cita mendalam atas berpulangnya Bunda Iffet, ibu dari Bimbim
@slankdotcom
pada Sabtu 26 April 2025 di usia 87 tahun." David Bayu, mantan vokalis Naif, juga menyampaikan, "Turut berdukacita untuk Bunda Iffet Slank, semoga damai di sisi Allah."
Slankers dari berbagai daerah turut hadir di pemakaman, menciptakan suasana penuh cinta dan penghormatan. "Selamat jalan Bunda Iffet, sosok yang penuh kasih dan inspirasi. Kami akan selalu mengenangmu," tulis salah satu penggemar di media sosial.
Penutup
Kepergian Bunda Iffet meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, Slank, dan komunitas musik Indonesia. Namun, warisan cinta, semangat, dan dedikasinya akan terus hidup dalam karya-karya Slank dan kenangan para Slankers. Prosesi penghormatan terakhir dari para pejabat, musisi, dan penggemar menjadi bukti betapa besar pengaruh Bunda Iffet dalam kehidupan banyak orang. Semoga almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Sumber: - detik - Inews
Posting Komentar