HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Bologna Juara Coppa Italia 2024-2025: Akhiri Penantian 51 Tahun dengan Kemenangan 1-0 atas AC Milan



Elang - Roma – Bologna FC 1909 mencetak sejarah baru dengan menjuarai Coppa Italia 2024-2025 setelah mengalahkan AC Milan dengan skor tipis 1-0 pada laga final yang berlangsung di Stadio Olimpico, Roma, pada Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. Kemenangan ini mengakhiri penantian panjang selama 51 tahun bagi Bologna untuk kembali mengangkat trofi besar, sekaligus menjadi trofi Coppa Italia ketiga dalam sejarah klub setelah sebelumnya meraihnya pada 1970 dan 1974.
Gol tunggal kemenangan Bologna dicetak oleh winger asal Swiss, Dan Ndoye, pada menit ke-53. Gol ini tercipta berkat kerja sama apik lini tengah dan serangan cepat yang memanfaatkan celah di pertahanan AC Milan. Ndoye, yang baru pulih dari cedera, menjadi pahlawan malam itu dengan tembakan akurat yang tak mampu dihentikan kiper Milan, Mike Maignan.
Perjalanan Bologna Menuju Gelar
Di bawah asuhan pelatih Vincenzo Italiano, Bologna menunjukkan performa luar biasa sepanjang turnamen. Italiano, yang sebelumnya gagal meraih trofi dalam tiga final bersama Fiorentina (termasuk final Coppa Italia 2022-2023 melawan Inter Milan), akhirnya mempersembahkan trofi pertamanya sebagai pelatih. Kemenangan ini menjadi bukti kehebatan taktikal Italiano, yang mampu membawa Bologna bersaing di level tertinggi meski kehilangan pelatih sebelumnya, Thiago Motta, dan beberapa pemain kunci seperti Riccardo Calafiori di musim panas lalu.
Bologna memulai laga final dengan strategi pressing tinggi dan organisasi defensif yang solid. Pemain seperti Emil Holm, Lewis Ferguson, dan Jhon Lucumi tampil menonjol, dengan Lucumi bahkan mencatatkan sejarah sebagai bagian dari pertahanan kokoh yang membuat Milan tak mampu mencetak gol. Meski sempat mendapat kartu kuning di menit ke-75, Lucumi tetap tampil gemilang hingga akhir laga.
Kekecewaan AC Milan
Di kubu AC Milan, kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi musim 2024-2025 yang sudah berjalan buruk. Meski sempat meraih Supercoppa Italiana pada Januari 2025 di bawah pelatih baru Sergio Conceicao, Milan gagal menambah trofi dan kini terancam absen dari kompetisi Eropa musim depan karena hanya berada di posisi kedelapan klasemen Serie A.
Bintang Milan seperti Christian Pulisic, Rafael Leao, dan Luka Jovic gagal menunjukkan performa terbaik. Jovic, misalnya, menyia-nyiakan peluang emas di babak pertama, sementara lini tengah Milan kesulitan mengatasi tekanan Bologna. Conceicao sendiri mengakui timnya "kurang melakukan sesuatu" di babak kedua dan menolak mencari alasan dari keputusan wasit, meski Matteo Gabbia menyebut ada potensi kartu merah yang diabaikan wasit.
Makna Kemenangan Bologna
Kemenangan ini bukan hanya soal trofi, tetapi juga membawa Bologna ke Liga Europa musim 2025-2026, sebuah pencapaian besar mengingat posisi mereka di peringkat ketujuh Serie A saat ini tidak menjamin tiket Eropa. Gelar ini juga menandai kebangkitan Bologna sebagai kekuatan baru di sepak bola Italia, sekaligus menjadi kali pertama sejak 2008 tim di luar Juventus, Inter Milan, Napoli, dan Lazio memenangkan Coppa Italia.
Lorenzo De Silvestri, Lewis Ferguson, dan Riccardo Orsolini secara simbolis mengangkat trofi bersama, mencerminkan kerja keras dan kebersamaan tim. De Silvestri sebagai pemain paling berpengalaman, Ferguson sebagai kapten, dan Orsolini sebagai pemain lama klub menjadi representasi perjalanan panjang Bologna menuju momen bersejarah ini.
Reaksi dan Sorotan
Pelatih Bologna, Vincenzo Italiano, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Ini adalah penampilan luar biasa. Kami belajar dari kekalahan sebelumnya melawan Milan dan memberikan performa yang layak untuk momen ini," ujar Italiano kepada Sport Mediaset. Ia juga memuji semangat timnya yang "berlari seperti lebah" dan menekan Milan selama 90 menit.
Di media sosial, Bologna FC 1909 merayakan kemenangan ini dengan unggahan emosional: "Ini malam kami, ini sejarah kami: BOLOGNA MENANG! ❤️💙 #WeAreOne". Sementara itu, akun resmi Lega Serie A juga membagikan momen penuh haru saat Bologna mengangkat trofi.
Sebaliknya, Milan menghadapi kritik keras dari penggemar dan media. Christian Panucci, dalam komentar pasca-pertandingan di Mediaset, menyebut Bologna lebih terorganisir dan berani dibandingkan Milan. Beberapa penggemar bahkan menyebut kekalahan ini sebagai "berkah terselubung" karena memaksa manajemen Milan untuk merefleksikan musim yang buruk.
Fakta dan Statistik
  • Bologna: Trofi Coppa Italia ketiga (1970, 1974, 2025).
  • AC Milan: Gagal memenangkan Coppa Italia sejak 2003, memperpanjang paceklik 22 tahun.
  • Dan Ndoye: Pencetak gol kemenangan, gol pertamanya di Coppa Italia musim ini.
  • Vincenzo Italiano: Trofi pertama sebagai pelatih setelah tiga kali kalah di final bersama Fiorentina.
  • Hadiah: Bologna mendapatkan hadiah finansial (jumlah pastinya tidak disebutkan di sumber) dan tiket Liga Europa 2025-2026.
Susunan Pemain
Bologna (4-2-3-1): Skorupski; Holm (Calabria), Beukema, Lucumi, Miranda; Ferguson, Freuler; Orsolini (Casale), Fabbian (Pobega), Ndoye (Odgaard); Castro (Dallinga).
AC Milan (3-4-2-1): Maignan; Tomori (Walker), Gabbia, Pavlovic; Jimenez (Felix), Fofana (Chukwueze), Reijnders, Hernandez; Pulisic (Abraham), Leao; Jovic (Gimenez).

Kemenangan Bologna di Coppa Italia 2024-2025 adalah kisah tentang kerja keras, organisasi, dan keberanian untuk bermimpi besar. Bagi Vincenzo Italiano dan para pemain, trofi ini adalah penebusan dan bukti bahwa Bologna kini bukan lagi sekadar tim papan tengah, tetapi ancaman serius di kancah Italia dan Eropa. Sementara itu, AC Milan harus segera bangkit dari kekecewaan ini untuk menyelamatkan sisa musim mereka. Selamat untuk Bologna, sang juara baru Coppa Italia
Posting Komentar