HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Menguak kebenaran pesawat Y-20 china tembus blokade Israel, fakta atau hoax?



ElangID - Sejak Maret 2025, Israel dilaporkan menutup jalur penyeberangan ke Gaza untuk bantuan kemanusiaan, memperburuk krisis di wilayah tersebut. Di tengah situasi ini, muncul narasi di media sosial, seperti postingan di Instagram, yang mengklaim bahwa China menjadi satu-satunya negara yang berhasil "menembus blokade Israel" untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza menggunakan pesawat kargo militer Y-20, bukan Hercules. Klaim ini menyebutkan bahwa pesawat tersebut mendarat di Bandara Internasional Rafic Hariri, Beirut, Lebanon pada 29 April 2025, dan berhasil melintasi wilayah udara Israel serta Mesir tanpa hambatan.
Narasi ini juga menyebutkan bahwa truk-truk bantuan dari China berhasil masuk ke Gaza, dan aksi ini mendapat pujian luas dari warganet. Beberapa postingan di X pada Mei 2025 turut mendukung sentimen ini, menyebut tindakan China sebagai "sesuatu" yang luar biasa tanpa banyak bicara.
Fakta dan Klarifikasi
Namun, berdasarkan verifikasi fakta oleh Kompas.com dan Tempo.co, klaim bahwa pesawat Y-20 China mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Beirut pada April 2025 belum terbukti kebenarannya dan cenderung keliru. Berikut poin-poin penting:
Tidak Ada Bukti Pengiriman Bantuan via Y-20 ke Gaza:

Video yang beredar di media sosial, yang diklaim menunjukkan pesawat China mengirim bantuan, ternyata merupakan kompilasi dari peristiwa berbeda. Tempo.co memverifikasi bahwa video tersebut tidak terkait dengan pengiriman bantuan ke Palestina oleh militer China.

Kompas.com menyatakan bahwa meskipun pesawat Xian Y-20 milik China memang mendarat di Beirut pada 29 April 2025, tidak ada bukti bahwa pesawat tersebut membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Aktivitas angkatan udara China di sekitar Mesir pada akhir April 2025 lebih terkait dengan latihan militer gabungan, bukan misi kemanusiaan.

Bantuan China ke Gaza via Yordania:


Bukti yang lebih kredibel menunjukkan bahwa China memang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, tetapi melalui jalur darat via Yordania, bukan melalui udara dengan pesawat Y-20 atau Hercules. Pada 18 Februari 2025, Kedutaan Besar China di Yordania bekerja sama dengan Organisasi Amal Hashemite Yordania untuk mengangkut 60.000 paket sembako ke Gaza melalui perbatasan darat.
Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa bantuan kemanusiaan darurat dari pemerintah China ke Gaza disalurkan melalui Yordania, bukan melalui penerbangan langsung ke wilayah Gaza atau Lebanon.

Penggunaan Pesawat Hercules:
Tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa China menggunakan pesawat Hercules untuk mengirim bantuan ke Gaza. Pesawat Hercules lebih sering dikaitkan dengan misi kemanusiaan dari negara lain, seperti Indonesia, yang menggunakan Hercules C-130 J untuk mengirim bantuan ke Gaza melalui Yordania pada April 2024.
Klaim bahwa China menggunakan Hercules kemungkinan besar merupakan kekeliruan atau salah tafsir dari narasi yang beredar.

Konteks Pengiriman Bantuan Lain ke Gaza:

Pengiriman bantuan ke Gaza melalui udara (airdrop) umumnya dilakukan oleh beberapa negara seperti Inggris, AS, Belanda, Jerman, Mesir, Indonesia, Uni Emirat Arab, dan Prancis, bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania. Bantuan ini biasanya menggunakan metode penerjunan (low cost low altitude) dari pangkalan udara seperti King Abdullah II di Yordania.
Sebuah video yang diklaim menunjukkan bantuan dari China ternyata menampilkan logo UNRWA (Agensi Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina), bukan logo pemerintah China, membuktikan bahwa bantuan tersebut berasal dari UNRWA.
Situasi Krisis di Gaza
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah sejak Israel memperketat blokade pada Maret 2025, menghentikan masuknya makanan, obat-obatan, dan bantuan lainnya. Rumah sakit di Gaza, seperti Rumah Sakit Indonesia, dilaporkan lumpuh tanpa pasokan bahan bakar untuk generator. Bantuan kemanusiaan melalui udara menjadi salah satu solusi sementara, tetapi banyak negara menghadapi kendala izin untuk terbang di wilayah udara Gaza, sehingga mengandalkan kerja sama dengan Yordania.
Dukungan China untuk Palestina
Meskipun klaim tentang pengiriman bantuan via udara belum terbukti, China secara konsisten menyatakan dukungan untuk Palestina. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menegaskan pentingnya solusi dua negara dan menolak penggunaan Gaza sebagai alat tawar-menawar politik. China juga mendukung rekonstruksi Gaza pasca-konflik, dengan rencana yang melibatkan komite administratif Palestina independen.
Tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa pemerintah China mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza menggunakan pesawat Hercules. Narasi tentang pesawat Y-20 yang "menembus blokade Israel" juga telah dibantah sebagai informasi yang keliru. Namun, China memang berkontribusi melalui pengiriman bantuan darat via Yordania, dengan 60.000 paket sembako yang diangkut pada Februari 2025. Untuk informasi lebih lanjut tentang bantuan kemanusiaan China, sumber resmi seperti Kantor Berita Xinhua atau laporan dari Kedutaan Besar China di Yordania dapat dijadikan rujukan.
Wallahualam bishawab

Posting Komentar